
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) mencatat kinerja keuangan yang impresif pada kuartal I/2025 dengan laba bersih mencapai Rp705 miliar, melonjak 1.032% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan melampaui 289% dari target RKAP.
Capaian ini menjadi bukti nyata dari hasil transformasi menyeluruh yang dijalankan sejak 2020, mencakup restrukturisasi anak usaha, efisiensi operasional, dan penguatan struktur bisnis.
Direktur Utama PTPN III, Mohammad Abdul Ghani, menjelaskan bahwa perusahaan berhasil keluar dari tekanan historis dan kini memiliki struktur portofolio yang lebih fokus, ramping, dan bernilai tambah tinggi. “Transformasi kami membuktikan bahwa efisiensi, akuntabilitas, dan digitalisasi mampu mengangkat produktivitas dan profitabilitas,” ujarnya.
Baca Juga: BAKN dan PTPN I Perkuat Kolaborasi Perkebunan Berkelanjutan
Dalam periode 2021–2024, 13 anak perusahaan dimerger menjadi 3 sub-holding PTPN I (Supporting Co), PTPN IV (Palm Co), dan PT Sinergi Gula Nusantara (Sugar Co).
Ketiga sub-holding tersebut mencatatkan laba bersih positif pada awal 2025, didorong oleh lonjakan penjualan CPO dan gula. Penjualan CPO Rp8,2 triliun (114% dari RKAP), harga jual CPO Rp14.500/kg (120% dari RKAP), penjualan gula Rp1,09 triliun (137% dari RKAP), dengan volume naik 295% dari RKAP.
Peningkatan ini turut didukung efisiensi biaya operasional dan pengelolaan kas yang lebih baik.
Baca Juga: Transformasi Besar, PTPN Group Bukukan Laba Rp14,9 Triliun dalam 3 Tahun
Kinerja positif turut diakui oleh PT Pefindo yang menaikkan peringkat PTPN menjadi “idA/Stable” untuk periode April 2025–April 2026, mencerminkan kemampuan kuat memenuhi kewajiban keuangan jangka panjang.
Transformasi juga menyentuh aspek tata kelola, teknologi digital, dan komitmen ESG (Environmental, Social, and Governance). PTPN mengedepankan agroindustri berkelanjutan dan kini diposisikan sebagai pemain strategis di sektor agribisnis nasional, bahkan global.
“Dengan portofolio yang fokus dan manajemen modern, kami siap menjadi korporasi agribisnis nasional yang tangguh, efisien, dan berdaya saing tinggi,” tegas Ghani.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement