- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Bank Raya (AGRO) Alokasikan Dana Rp20 Miliar untuk Buyback Saham, Ini Tujuannya

PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) berencana menjalankan aksi korporasi berupa pembelian kembali saham (buyback) dengan nilai maksimum mencapai Rp20 miliar. Dana untuk buyback ini sepenuhnya akan bersumber dari kas internal perusahaan.
Adapun biaya tambahan seperti komisi perantara dan lainnya diperkirakan hanya memakan sekitar 7% dari total dana buyback jika dilaksanakan penuh. Buyback ini juga diyakini tidak akan membuat kekayaan bersih Perseroan turun di bawah modal yang ditempatkan dan cadangan wajib.
“Pelaksanaan pembelian kembali saham Perseroan dilatarbelakangi upaya untuk meningkatkan engagement dan ownership pekerja atas Perseroan. Dalam hal ini, program tersebut diimplementasikan dalam bentuk Program Kepemilikan Saham Pekerja dan Manajemen yang merupakan bagian dari keseluruhan skema remunerasi untuk Pekerja dan Manajemen yang bersifat variabel,” ungkap manajemen AGRO dikutip dari keterbukaan informasi, Sabtu (17/5).
Baca Juga: Bank Raya (AGRO) Raup Cuan Rp16,92 Miliar Sepanjang Kuartal I 2025, Ini Penopangnya
Saham hasil buyback rencananya akan dialihkan sebagai bagian dari program kepemilikan saham bagi pekerja dan manajemen, termasuk Direksi dan Dewan Komisaris, kecuali Komisaris Independen. Tujuannya jelas, agar para pemegang peran penting di dalam perusahaan lebih terdorong untuk berkontribusi maksimal terhadap pencapaian target Perseroan.
Aksi ini juga mencerminkan keyakinan manajemen terhadap masa depan kinerja AGRO. “Selain itu, program buyback ini juga dilandasi keyakinan manajemen Perseroan akan kinerja dan prospek kinerja perusahaan ke depan yang akan terus membaik, sehingga dapat memberikan value kepada stakeholders,” lanjut manajemen.
Baca Juga: Realisasi Buyback Saham Tanpa RUPS Masih Minim, Baru 5,55% dari Komitmen Rp16,9 Triliun
Secara struktur, jumlah treasury stock hasil buyback tidak akan melebihi 10% dari modal ditempatkan, dan jumlah saham free float pun tetap dijaga agar tidak turun di bawah 7,5% dari total saham tercatat, sesuai aturan yang berlaku.
Perseroan juga menjamin, pelaksanaan buyback ini tidak akan berdampak negatif secara material terhadap kelangsungan usaha, termasuk dari sisi operasional, arus kas, hingga rasio kecukupan modal (CAR).
Perseroan akan meminta persetujuan terkait rencana buyback saham ini dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 25 Juni 2025. Sementara itu, pelaksanaan buyback akan berlangsung bertahap hingga 12 bulan sejak tanggal RUPST.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement