IHSG Berakhir Anjlok Usai BI Tahan Suku Bunga, Saham Perbankan Kompak Melemah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan Rabu, 18 Juni 2025 di zona merah, tak lama setelah Bank Indonesia mengumumkan keputusan suku bunga acuannya.

Berdasarkan data RTI Business, IHSG anjlok 48,06 poin atau 0,67% ke level 7.107,78. Sebanyak 361 mencatat penurunan, 228 menguat, dan 212 stagnan.

Baca Juga: BEI Godok Jam Perdagangan Baru, Ini Dua Skenarionya

Dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, “Bank Indonesia pada 17–18 Juni 2025 memutuskan untuk menahan BI-Rate sebesar 5,50 persen. Demikian pula suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 4,75 persen dan suku bunga Lending Facility tetap sebesar 6,25 persen.”

Perry menjelaskan bahwa keputusan mempertahankan suku bunga ini konsisten dengan proyeksi inflasi yang masih berada dalam target 2,5±1% untuk tahun 2025 dan 2026. 

“Keputusan ini sejalan dengan tetap terjaganya prakiraan inflasi 2025 dan 2026 dalam sasaran 2,5±1%, stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai fundamental di tengah ketidakpastian pasar global yang masih tinggi serta perlunya tetap dorong pertumbuhan ekonomi,” ujar Perry. 

Baca Juga: IHSG Rabu Ditutup Lesu ke Level 7.107, Mayoritas Sektor Bertengger di Zona Merah

Di tengah melemahnya IHSG, saham perbankan terpantau kompak ambruk. Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mencatatkan koreksi terdalam, anjlok 2,65% ke Rp2.570. Disusul PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) yang terperosok 2,08% ke Rp1.175 dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun 1,93% ke Rp8.900.

Tak hanya itu, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) juga melemah 1,38% ke Rp4.300, diikuti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang menyusut 0,51% ke Rp3.940, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang turut merosot 0,49% ke level Rp5.075.