Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wujudkan Swasembada Energi, Pertamina Gencar Kembangkan Bioavtur dari Minyak Jelantah

Wujudkan Swasembada Energi, Pertamina Gencar Kembangkan Bioavtur dari Minyak Jelantah Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Taufik Aditiyawarman, mengatakan jika PT Pertamina (Persero) mulai mengembangkan proyek pembuatan bahan bakar penerbangan berkelanjutan yang memanfaatkan minyak jelantah atau used cooking oil (UCO). Hal tersebut demi mewujudkan energi hijau sekaligus mendukung kemandirian energi nasional.

Dukungan dan komitmen pihaknya tersebut diimplementasikan dengan Penandatanganan serta Kick Off Ekosistem Pengembangan Sustainable Aviation Fuel Pertamina di PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap, Jawa Tengah, Kamis, (16/1/2025).

Baca Juga: Pertamina Dukung Penanaman Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

Adapun agenda tersebut dilakukan oleh pihaknya bersama dengan sejumlah direksi dari Pertamina Group seperti PT Pelita Air Service dan PT Pertamina Patra Niaga. Agenda tersebut juga disaksikan oleh Direktur Strategi Portofolio dan Pengembangan Usaha PT Pertamina (Persero) Salyadi Dariah Saputra.

Tak hanya agenda penandatanganan dan kick off saja, pihaknya juga menyambangi Bank Sampah Beo Asri di Kelurahan Tegalreja, Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap. Taufik menyebut kunjungan tersebut untuk melihat secara langsung bagaimana proses pengumpulan minyak jelantah dari masyarakat.

"Kemudian bagaimana warga ataupun nasabah itu mendapatkan kompensasi dari minyak jelantah karena ada kaitannya rencana kami untuk uji coba pengolahan minyak jelantah menjadi Bioavtur berbasis used cooking oil," kata Taufik dalam keterangannya, dikutip Jumat (17/1/2025).

Minyak jelantah tersebut diharapkan bisa menjadi salah satu bahan baku yang menjamin keberlangsungan bahan baku di Kilang Cilacap. Tak hanya itu, Taufik juga berharap banyaknya minyak jelantah tersebut bisa dimanfaatkan sebaik mungkin hingga membantu ekonomi sirkular lantaran limbah dari minyak goreng yang digunakan di rumah tangga dinilai masih bermanfaat.

Pihaknya juga berusaha untuk menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan yang selama ini telah menjalankan usaha pengumpulan minyak jelantah untuk ekspor. Pasalnya, bank sampah tersebut memiliki keterbatasan pengumpulan minyak jelantah hanya 1 ton per bulan.

"Ekspor minyak jelantah yang selama ini diambil oleh tetangga kita, ya kita nanti akan gunakan semaksimal mungkin di sini," jelas Taufik.

Selain itu, minyak jelantah tersebut juga bisa digunakan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel B100. Dalam hal ini, ucap Taufik, bioavtur yang bakal diujicoba adalah berupa bioavtur 3.0 dari limbah minyak jelantah ini. Uji coba bioavtur tersebut digunakan untuk pesawat Garuda rute Jakarta-Solo-Jakarta.

“Itu yang 2,4 persen tapi bahan bakunya dari sawit, sekarang bahan bakunya diubah dari minyak jelantah," katanya.

Menurut Taufik, proyek pengembangan SAF tersebut yang maju selangkah demi selangkah penting bagi ekonomi hijau di Indonesia. proyek tersebut juga sejalan dengan target visi misi pemerintahan baru, Presiden Prabowo Subianto untuk swasembada energi serta mendorong transisi menuju ekonomi berkelanjutan.

"Sekaligus, mendukung target nasional dalam mencapai zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat," tuturnya.

Lebih lanjut, pihaknya juga berkomitmen untuk memastikan program swasembada energi yang digadang-gadang tercapai pada tahun 2029 mendatang. Oleh sebab itu, pihaknya terus melakukan terobosan guna meningkatkan produksi dengan memanfaatkan berbagai teknologi yang ada.

Baca Juga: Bukti Komitmen Tekan Emisi, Tunas Sawa Erma Raih Penghargaan di Sawit Indonesia Award 2024

"Oleh karena keterbatasan kilang, salah satu strategi yang dilakukan berupa peningkatan produksi biofuel dengan menghadirkan Biosolar untuk mesin diesel, yakni B40." Pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: