Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

FSAI 2025 Diharapkan Perkuat Ekosistem Perfilman Indonesia

FSAI 2025 Diharapkan Perkuat Ekosistem Perfilman Indonesia Kredit Foto: Unsplash/GR Stocks
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Ekonomi Kreatif (Menteri Ekraf) Teuku Riefky Harsya menghadiri media launch Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) 2025 di CGV Pacific Place, Jakarta pada Jumat (9/5/2025).

FSAI 2025 merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Australia di Indonesia sejak 2016 dan akan menampilkan film-film terbaik Australia ke Indonesia.

Baca Juga: Menko Airlangga Apresiasi Kontribusi JCCI dalam Proyek MRT

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Ekraf menyampaikan keyakinannya bahwa subsektor perfilman merupakan salah satu cara yang efektif untuk memajukan ekonomi kreatif nasional.

Menurut Menteri Ekraf Teuku Riefky, film bukan sekadar tontonan menghibur tapi juga bisa membuka prospek bagi anak muda bekerja di balik layar sekaligus menjadi ruang kolaborasi antarnegara.

"Kami optimistis bahwa FSAI dapat menjadi katalisator bagi peningkatan kerja sama ekonomi kreatif antara Indonesia dan Australia serta mempromosikan warisan budaya dan kreatif kedua negara," ujar Menteri Ekraf, dikutip dari siaran pers Kemenekraf, Selasa (13/5).

Untuk merayakan 10 tahun FSAI tahun ini akan digelar di 10 kota di Indonesia yaitu Jakarta, Mataram, Bandung, Surabaya, Manado, Makassar, Padang, Denpasar, Yogyakarta, dan Semarang mulai dari 15 Mei 2025 hingga 14 Juni 2025. 

Menteri Ekraf Teuku Riefky turut mengamini bahwa FSAI telah menjadi agenda penting bagi Indonesia dan Australia dalam menunjukkan komitmen bersama untuk memajukan ekonomi kreatif sebagai sektor strategis bagi pembangunan nasional yang menjadi the new engine of growth.

Merujuk data dari Cinepoint, disebutkan jumlah penonton film Indonesia tahun 2024 mencapai 82 juta lebih di mana 21 film Indonesia di tahun tersebut tembus lebih dari 1 juta penonton. 

Sedangkan untuk tahun 2025, masih berdasarkan Cinepoint per 9 Mei 2025, jumlah penonton film Indonesia sudah mencapai 33,9 juta lebih atau 41 persen dari total jumlah penonton Indonesia tahun lalu.

Dengan geliat yang begitu menjanjikan tersebut, Menteri Ekraf Teuku Riefky percaya FSAI sangat relevan sebagai salah satu upaya mempromosikan subsektor film yang menjadi prioritas ekonomi kreatif. Terlebih, lanjut Menteri Ekraf Teuku Riefky, industri perfilman Indonesia tengah menunjukkan momentum pertumbuhan yang semakin baik.

"Ini menunjukkan bahwa ada ruang yang luas dan menjanjikan bagi kolaborasi antara industri perfilman Indonesia dan Australia, seperti melalui koproduksi film, pertukaran sineas, dan distribusi film di kedua negara," ucap Menteri Ekraf Teuku Riefky yang didampingi Deputi Bidang Kreativitas Media Agustini Rahayu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: