Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Film 'Biasa Terjadi di Kota Besar' Diluncurkan di Flix Cinema MOI, Angkat Realitas Urban dengan Sentuhan Musik Emosional

Film 'Biasa Terjadi di Kota Besar' Diluncurkan di Flix Cinema MOI, Angkat Realitas Urban dengan Sentuhan Musik Emosional Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Flix Cinema Mall of Indonesia (MOI) menjadi saksi peluncuran perdana film terbaru karya sutradara Andrei Aksana, "Biasa Terjadi di Kota Besar" pada Rabu, 28 Mei 2025.

Film ini tidak hanya menghadirkan cerita yang menggugah, tetapi juga diperkuat oleh soundtrack yang penuh emosi, diciptakan oleh musisi dan komposer berbakat, Joshua March.

Joshua March terlibat sebagai pencipta dan pengisi soundtrack film ini. Karyanya tidak sekadar menjadi latar belakang, tetapi juga berperan sebagai jembatan emosional bagi penonton untuk lebih memahami konflik dan dinamika karakter. "Musik harus bisa bicara, bukan hanya jadi pelengkap," ujar Joshua saat menjelaskan pendekatannya dalam menciptakan tiga komposisi khusus untuk film ini.

Proses pengerjaan musik dilakukan dalam waktu sekitar satu bulan. Meski relatif singkat, Joshua dan tim memastikan setiap nada dan lirik mampu menyampaikan nuansa cerita. "Tantangan terbesar adalah menciptakan musik yang tidak hanya enak didengar, tetapi juga mewakili jiwa film," tambahnya.

Joshua mengungkapkan bahwa keterlibatannya berawal dari kedekatannya dengan tim produksi AX Entertainment. "Semua kru film ini adalah teman-teman saya, jadi ketika diajak terlibat, saya langsung antusias," katanya. 

Selain itu, ia merasa terhormat bisa bekerja sama dengan aktor-aktor senior seperti Anjasmara, Cut Keke, Intan Baiduri, dan Charles Huang.

Anjasmara, yang juga berperan sebagai Executive Producer, memberikan arahan krusial terkait soundtrack. "Beliau menekankan bahwa lagu dan musik harus bisa 'berbicara' dan memperkuat tema film. Itu tantangan besar, karena saya harus benar-benar memahami esensi cerita," papar Joshua.

"Biasa Terjadi di Kota Besar" diangkat dari kisah nyata yang kerap terjadi di kehidupan urban, khususnya Jakarta. Andrei Aksana, sang sutradara, menggali beragam fenomena sosial, mulai dari kehidupan sosialita, konflik rumah tangga, hingga perselingkuhan, dan mengemasnya dengan cara yang elegan namun menyentuh.

Proses produksi film ini memakan waktu sekitar delapan bulan, dengan pengambilan gambar di dua negara: Indonesia (Jakarta) dan Malaysia. Joshua terlibat sejak fase pascaproduksi, memastikan musik yang diciptakan selaras dengan visual yang sudah dibangun.

Proyek Kedua Joshua March di Dunia Film

Ini bukanlah pengalaman pertama Joshua March dalam dunia perfilman. Sebelumnya, ia pernah terlibat dalam film "Pelangi Tanpa Awan" (2016) produksi Citra Sinema. "Film pertama sangat berkesan, tapi di proyek ini saya merasa lebih matang dalam menerjemahkan narasi visual ke dalam musik," ungkapnya.

Dengan kombinasi pemeran berbakat, cerita yang kuat, serta musik yang dalam, "Biasa Terjadi di Kota Besar" diprediksi akan menjadi salah satu film Indonesia paling berkesan di tahun 2025. Film ini telah resmi dirilis pada 28 Mei 2025, bertepatan dengan premiere eksklusif di Flix Cinema MOI, yang dihadiri oleh para pemain, kru, serta tamu undangan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: